Hasil Tidak Akan Pernah Menghianati Usaha (UPT SDN 14 Lunang)


Hasil tidak akan pernah menghianati usaha. Kalimat itulah yang sering saya dengar pada ajang/perlombaan. Kalimat itu memotivasi saya dalam melatih siswa agar meraih prestasi. Saya mengajar disalah satu sekolah yang berada di pelosok. Sekolah saya berada di pertengahan kebun sawit, jauh dari keramaian. Jumlah siswa paling sedikit di kecamatan yaitu hanya 64 siswa.

Saya mengajar di kelas 5 dengan jumlah siswa 9 orang. Keadaan ekonomi orang tua siswa menengah ke bawah. Banyak kendala yang kami hadapi untuk memajukan siswa. Namun hal tersebut tidak mematahkan semangat saya dan guru yang lainnya. Kami mencoba bangkit perlahan-lahan demi kesuksesan siswa dan sekolah. Saya yakin tuhan maha adil dan bijaksana. Saya yakin segala sesuatu yang kita lakukan dengan niat yang tulus dan ikhlas, tuhan pasti akan memberi kemudahan. 

Terkadang untuk mendapatkan sesuatu yang baik itu butuh pengorbanan. Saya ingin siswa maju, saya ingin siswa juga bisa merasakan kebahagiaan seperti siswa di kota. Memiliki kelas yang indah dan punya prestasi yang baik. Saya mulai bangkit meskipun saya harus berkorban materi. Saya berprinsip "jangan memikirkan hasil, yang penting lakukan terlebih dahulu". Pada suatu hari saya ditugaskan oleh kepala sekolah untuk pelatihan pembina Olimpiade Siswa Nasional (OSN) di Kabupaten. Setelah pelatihan itu saya memikirkan bagaimana caranya agar anak saya bisa berprestasi. Padahal saya tahu sejauh mana kemampuan anak saya. 

Seminggu kemudian saya berbicara kepada kepala sekolah bahwa saya akan memilih beberapa anak yaitu kelas 4 dan 5 untuk dibina persiapan lomba olimpiade. Kepala sekolah mendukung ide saya dan beliau berharap ada perubahan yang baik kedepannya. Namun kepala sekolah sedikit sedih karna dana sekolah tidak cukup untuk biaya insentif guru. Dana sekolah kami sedikit karna sekolah kecil. Saya sampaikan kepada kepala sekolah, tidak perlu insentif, saya tulus mengajar siswa. Saya ingin sekolah kita maju dan tidak dianggap remeh oleh sekolah-sekolah lainnya. Kita harus buktikan bahwa sukses itu bukan saja milik sekolah besar, sekolah kecil pun bisa sukses. 

Akhirnya dimulailah kegiatan les sore. Siswa yang sudah dipilih, dibekali dengan les sore. Saya sangat senang karna siswapun semangat mengikutinya. *9 yang bawa bekal dan ada juga yang tidak. Bagi yang tidak saya belikan roti biar mereka tidak lapar. Sekolah saya jauh dari warung nasi, kadang saya hanya beli roti untuk pengganjal lapar. Semua saya lakukan dengan tulus, tidak semua yang kita lakukan harus diukur dengan uang. Saya yakin tuhan akan membalas pengorbanan ini dengan keberkahan. Pada akhirnya tibalah jadwal lomba. Saya dan guru yang lain memberikan semangat agar mereka optimis untuk menang.  Saya selalu berpesan ke anak " jangan pikirkan juara 1 nya tapi berpikirlah melakukan yang terbaik, apabila kita sudah melakukan yang terbaik maka tuhanpun akan membalas dengan yang terbaik". Waktu yang ditunggu telah tiba, saya dan salah satu guru mengantar anak ke tempat lomba. Saya selalu memberi mereka semangat, menyediakan apa yang mereka butuhkan seperti alat tulis sampai makanan. 

Beberapa jam kemudian, tibalah pengumuman hasil. Saya harap-harap cemas. Saya tidak ingin perjuangan mereka sia-sia. Pada saat pengumuman hasil, terdengarlah nama salah satu siswa saya yang mendapatkan juara satu. Saya dan semua siswa saya tertawa karena senangnya sampai saya menahan tangis bahagia. Usaha saya, siswa, kepala sekolah, dan guru lainnya membuahkan hasil yang manis. Saya tambah yakin dengan kalimat "hasil tidak akan pernah menghianati usaha". Segala sesuatu yang kita lakukan dengan tulus maka tuhan akan membalas dengan keberkahan. Akhirnya anak kami memegang piala dan piagam kemenangan. 

#ceritaku
#part3
#uptsdn14lunang
#siswakupenyemangatku
#nafrizalekaputra

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Guru itu tak seburuk yang kau sangka, kawan!

Evaluasi Sepekan Dan Penguatan Social Distancing (UPT SDN 14 Lunang)

BIRU (Bapak Itu Guru)