Jadilah Guru Sebenarnya Guru (UPT SDN 14 Lunang)
Guru adalah pahlawan masa kini. Mereka berjuang untuk pendidikan anak bangsa. Tugas guru tidak semudah yang orang bilang, selain mentransfer ilmu guru pun ikut andil dalam membentuk karakter siswa. Dari karakter itulah nanti lahir generasi-generasi emas yang bisa membawa perubahan di negara ini menjadi jauh lebih baik lagi, baik dalam hal skill maupun sikap.
Nah, mengapa pada saat sekarang ini, masih ada juga orang-orang atau siswa yang meremehkan guru ?
Jawaban dari pertanyaan itu ada pada diri guru masing-masing. Segala sesuatu yang terjadi tentu ada sebabnya. Terkadang kita sebagian guru tidak mau melakukan refleksi diri. Mereka malu mengakui kekurangan dirinya. Sebagian guru terkadang merasa dia adalah raja di sekolah sehingga apa yang dia lakukan merasa selalu benar. Selain itu mereka melakukan pekerjaan karna diikat oleh aturan saja tetapi bukan dengan hati. Banyak juga diantara kita yang melalaikan kewajibannya sebagai seorang pendidik. Sikap seperti itulah kadang membuat banyak orang berpikir negatif tentang guru. Gara-gara nila setitik, rusaklah susu sebelanga. Seharusnya seorang guru hendaklah melakukan pekerjaannya dengan hati tulus dan ihklas sehingga lahirlah kalimat, guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa.
Kedekatan emosional antara guru dan siswa harus terbina dengan baik. Kedekatan itulah nanti yang akan menjadi jembatan penghubung antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran. Begitu banyak cara yang dapat dilakukan guru agar kedekatan itu ada. Salah satunya adalah perbanyak bermain dengan anak. Melalui kebersamaan itu, guru bisa lebih dekat dengan anak. Apabila kedekatan itu sudah ada, maka anak akan merasa dicintai. Kalo rasa cinta itu sudah ada pada diri anak, maka anak akan menganggap guru layaknya seperti orang tua kandung mereka.
Sebagian guru datang ke sekolah, masuk kelas, mengajar, lalu kekantor, kemudian masuk lagi, lonceng berbunyi lalu pulang. Seperti itu yang dilakukan setiap hari. Apakah hal semacam itu bisa membentuk kedekatan emosional itu?. Jawabannya ada pada hati kita masing-masing sebagai guru. Bagaimana seorang guru akan mengenal karakteristik anak kalau kedekatan itu tidak terbina. Makanya oleh sebab itu, tidak mudah menjadi seorang guru yang sebenarnya guru.
Perbanyaklah kenangan bersama anak. Jadilah orang tua bagi mereka. Jangan anggap mereka anak orang lain, tapi anggaplah mereka seperti anak kandung agar kasih sayang itu tulus kepada mereka. Sayang bukan berarti membenarkan semua perilaku anak, disaat mereka salah maka tegurlah dengan bahasa nasehat. Ketika mereka benar maka pujilah dengan rasa cinta. Boleh tegas tapi sesuaikan pada tempatnya. Utamakan keramahan dan kasih sayang. Dengan demikian saya yakin tidak akan ada lagi siswa yang merendahkan gurunya. Mereka akan dikenang sepanjang masa.
#ceritaku
#part10
#uptsdn14lunang
#siswakupenyemangatku
#nafrizalekaputra
Nice pak, pelaksanaan prakteknya gampang2 susah mengingat kita hanya mengampu mereka per tahun pembelajaran saja, naik kelas ganti lagi guru ganti lagi cara mendidiknya. Semoga saya mampu menjadi guru yg sebenar benarnya.
ReplyDeleteMksih buk,,, yg penting berusaha buk, insaallah bisa 🙏
Delete