Jangan Salah Menilaiku (UPT SDN 14 Lunang)
Berawal dari sebuah lomba dikecamatan, lahirlah seorang pemenang. Semua tidak menduga pemenang itu lahir dari sebuah tempat, mungkin sebagian orang hanya memandang usang. Penulis tidak menyangka hasilnya sejauh itu. Penulis pun sadar diri, karena diri ini bukanlah sang ahli. Pemenang itu adalah viola veronika, seorang gadis kecil lahir dari keluarga sederhana. Viola ini pindahan dari kecamatan lain. Sebelumnya viola ini siswa sekolah penulis, karena keadaan keluarga maka viola ini pindah. Kemudian pindah lagi ke sekolah kami tepatnya di kelas 5. Kebetulan yang menjadi wali kelasnya adalah penulis sendiri.
Awal proses pembelajaran, penulis sudah merasakan hal-hal positif dari hasil belajar viola. Hal ini terbukti dari hasil ujian mid semester 1. Dari hasil itulah penulis mengambil suatu langkah untuk membina viola dan siswa yang lainnya. Hal ini didukung penuh oleh kepala sekolah dan guru-guru yang lain. Berkat kegigihan dan keseriusan bersama, maka kemenangan itu dapat diraih oleh Viola. Namun perjuangan masih panjang, ini adalah awal perjuangan untuk meraih kemenangan yang lebih besar lagi. Namun hati tidak dapat didustai, rasa senang dan bangga itu pasti ada. Itulah yang dirasakan oleh keluarga besar UPT SDN 14 Lunang.
Seminggu kemudian, penulis mulai melatih viola untuk persiapan di kabupaten nanti. Namun persiapan ini tentu membutuhkan hal-hal yang lebih jitu lagi. Untuk itu penulis berkolaborasi dengan salah satu guru di sekolah penulis juga yaitu bapak Gusmal Hendra. Beliau salah satu guru yang memiliki ilmu dan wawasan yang luas. Beliau memiliki kemampuan menganalisa dan menalar yang baik. Penulis tahu karena beliau adalah sahabat penulis juga, kami sudah bertahun-tahun satu kos dan sekamar. Kuliah sama, mengajar di sekolah yang sama, dan kos pun sama. Setelah disetujui oleh kepala sekolah bapak Amrizul, maka program selanjutnya kami laksanakan.
Program yang kami lakukan adalah mengadakan les sore. Viola belajar tambahan empat hari dalam seminggu. Dua hari dengan penulis dan dua hari lagi dengan pak Gusmal. Pak Gusmal membahas contoh-contoh soal di provinsi dan penulis membahas contoh -contoh soal di kabupaten. Soal-soal itu kami cari di geogle. Tahap demi tahap dilalui oleh viola. Penulis salut dengan viola, tidak pernah mengeluh meskipun kegiatannya padat. Melihat kegigihannya itu, penulispun semangat. Kami tak menghiraukan meskipun hampir tiap pulang diguyur hujan. Terkadang lapar pun ditahan karena keadaan. Kami tak pernah merasakan yang namanya insentif. Kami benar-benar niat untuk nama baik sekolah. Kami menyadari tidak semuanya harus dinilai dan diukur dengan uang. Kami yakin bahwa tuhan itu maha adil. Segala sesuatu apabila niat tulus untuk kebaikan maka balasannya pun kebaikan.
Masa berganti, maka tibalah saatnya untuk berjuang kembali. Dimana bukan membawa nama sekolah saja tapi juga berjuang untuk kecamatan Lunang. Hari selasa sore kami berangkat bersama rombongan panitia KSN kecamatan lunang. Kami sengaja berangkat lebih awal karna lokasi kami jauh dari ibukota kabupaten. Mengingat agar nanti peserta tidak kelelahan, karena lombanya hari rabu pagi. Beberapa jam kemudian tibalah rombongan dihotel untuk menginap. Semua kelelahan karena muntah diperjalanan. Setelah sampai, kami makan malam dan istirahat.
Pagi yang cerah ditemani oleh secangkir teh hangat dan sepiring sate padang. Semua sarapan untuk persiapan nanti. Acara diawali oleh pembukaan secara resmi oleh bapak dinas pendidikan dan kebudayaan pesisisr selatan. Semua peserta semangat mengikutinya meskipun terik matahari menyinari. Beberapa saat kemudian peserta masuk lokal ujian. Penulis menemani viola masuk lokal dan selalu memberikan kalimat-kalimat semangat sembari berpoto. Sembilan puluh menit lamanya viola ujian. Tak lama kemudian bel selesai telah berbunyi, maka penulis menyambut viola keluar dari lokal. Raut wajah yang tegang dan cemas serta lelah. Viola berkata soalnya susah-susah. Mendengar ucapan viola, penulis ikut termenung juga. Namun rasa itu penulis tepis lalu mengajak anak-anak makan siang sambil bermain menjelang pengumuman hasil.
Ternyata kami keasyikan bermain, sehingga terlambat hadir dipengumuman hasil. Penulis ditelfon oleh teman bahwa Viola dapat juara 1. Subhanallah saya tak bisa mengungkapkan betapa besarnya rasa senang dan bangga itu. Viola melompat sambil tak percaya dia pemenangnya. Alhamdullah sungguh benar-benar anugerah yang tak kan terlupakan. Melihat gadis kecil, dari sekolah kecil, daerah kecil, pelosok lagi memegang piala yang ada tulisannya juara 1 KSN matematika tingkat kabupaten. Sungguh rasa yang bercampur, penulis tersenyum sambil mata berkaca-kaca.
Ini adalah kemenangan bersama. Bukan viola saja, bukan pembimbing saja tapi semua kita keluarga besar UPT SDN 14 Lunang dan Kecamatan. Namun itulah manusia, terkadang selalu menilai dari kekurangan dan kesalahan orang lain. Sebagian manusia yang merasa maha sempurna menganggap viola menang karena dia anak pindahan. Penulis merasa ini adalah pembunuhan karakter. Tapi penulis kembali ke tujuan utama, niat karena allah biarlah allah yang menilai dan tahu dengan pengorbanan ini. Yakinlah dan percayalah umpama sebatang pohon, apabila dirawat dengan baik maka pohon itu akan tumbuh subur. Sehingga buahnya akan memberi kenikmatan untuk semua orang.
#ceritaku
#part11
#uptsdn14lunang
#siswakupenyemangatku
#nafrizalekaputra
Selamat pak naf...guru yg hebat.. 👍👍👍
ReplyDeleteMakasih buk dona 🙏
DeleteJangan salah menilaiku ... hehehe ... jangan remehkan guru dan siswa daerah, maksudnya. Semangat terus, Pak Naf
ReplyDeleteMakasih buk tere,,, kayak judul lagu ya buk 😅😅😅
DeleteSemangat selalu pak ganteng...
ReplyDeleteMksih buk 😊
DeleteLuar biasa Pak Naf..ikut berbangga atas prestasi viola
ReplyDeleteTakasih jempol..
[https://rachman.batur.id/]
Makasih pak lalu 🙏🙏
Delete