Menggapai Harapan.

Oleh: Nafrizal Eka Putra

Setiap manusia pasti memiliki harapan dalam hidupnya. Harapan baik yang ingin diraih. Begitupun saya, seorang anak yang berasal dari keluarga sederhana. Saya tidak pernah meminta agar dilahirkan dari keluarga mana. Namun saya sangat bersyukur dilahirkan dari rahim seorang ibu bernama Mayurni. Begitupun bapak saya, seorang laki-laki tangguh bernama Ayub. Sampai sekarang saya masih teringat dan merasakan kasih sayang seorang ibu meskipun kami telah berbeda dunia. Begitupun ayah masih menemani saya saat ini, slalu menyayangi saya meskipun kami berbeda atap. Saya selalu berdoa, smoga ayah diberikan kesehatan dan umur yang panjang. Tanpa mereka, saya tidak akan ada di dunia ini. 

Waktu kecil, saya bercita-cita ingin menjadi orang kaya dan sukses. Cita-cita itu muncul karna keadaan ekonomi keluarga saya yang serba minim. Saya sering berhayal mau beli Barang-barang bagus seperti baju, celana, dan sepatu. Waktu kecil, saya hanya membeli baju baru pas mau lebaran. Saya sering dikasih baju bekas oleh sepupu saya. Selain itu, saya juga sering minta uang jajan ke kerabat dekat. Semua itu terjadi karena ekonomi keluarga saya lagi tidak baik. Oleh sebab itulah muncul keinginan-keinginan yang mau saya raih. 

Keinginan yang ada didalam hati selalu menghantui pemikiran saya. Keinginan itulah membuat saya giat dan rajin belajar. Saya ingin mendapatkan nilai yang baik agar nantinya bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Saya tetap semangat meskipun dalam kekurangan. Saya menahan semua rasa, demi tetap sekolah. Saya tetap bersabar meskipun tidak sebahagia teman-teman lainnya. Terkadang muncul rasa malu dan minder dalam diri melihat hidup serba kekurangan. Sempat terpikir oleh saya bahwa tuhan itu tidak adil. 

Waktu terus berjalan, tanpa terasa saya sudah lulus SMA. Saya mulai berfikir untuk meraih keinginan-keinginan yang selalu muncul di pikiran saya. Awalnya saya ikut tes Marinir AL di Daerah Bungus. Namun nasib belum berpihak, saya gagal di tes pertama. Kemudian saya ikut tes PGSD disalah satu perguruan tinggi negeri di Kota Padang. Akhirnya saya lulus dan melanjutkan kuliah. Berkat semangat orang tua dan pertolongan dari kerabat dekat, akhirnya saya menyelesaikan sesuai dengan waktunya. Akhirnya saya di wisuda. Saat diwisuda, semua teman-teman dan keluarganya merayakan dengan penuh gembira. Begitupun dengan saya, semua anggota keluarga saya hadir. Namun ada seseorang yang sangat berjasa dalam hidup saya tidak bisa hadir. Saya termenung dan terdiam sejenak sambil mengusap mata. Rasa sedih dan haru muncul tiba-tiba.  Beliau adalah ibu saya. Ibu saya telah meninggal ketika saya sedang PL. Padahal baju untuk menghadiri wisuda saya telah dibeli. Sungguh rasa kehilangan yang sangat mendalam. Namun itulah hidup, semua telah diatur oleh sang maha pencipta. 

Seminggu setelah wisuda, saya langsung mengajar disalah satu sekolah dasar yang ada didesa saya. Meskipun tidak digaji saya tetap ikhlas mengajar. Akhirnya salah satu keinginan saya telah tercapai yaitu menjadi guru. Begitu banyak kenangan yang saya lalui sewaktu jadi guru sukarela. Tuhan maha adil dan bijaksana. Berkat keihlasan selama menjadi guru sukarela, akhirnya berbuah manis. Saya ikut tes CPNS pertama kali. Alhamdulillah saya dinyatakan lulus. Akhirnya saya menjadi PNS. Inilah keinginan dan harapan yang sangat bermakna dalam hidup saya. Bukan hanya keinginan saya saja tetapi harapan semua anggota keluarga. Sungguh luar biasa, anugerah yang diberikan oleh Allah. 

Satu persatu keinginan yang selama ini saya impikan menjadi nyata. Alhamdulillah dengan pekerjaan saya sebagai PNS bisa membantu dan membiayai kebutuhan keluarga saya. Saya tumpuan harapan bagi keluarga. Tidak mudah namun rasa cinta dan amanah dari almarhum ibu, saya bisa melewati semua.

Setelah bekerja sebagai PNS, munculah keinginan-keinginan baru. Ternyata keinginan itu bisa muncul kapan saja. Selagi kita hidup, keinginan dan harapan itu akan selalu ada. Salah satu keinginan saya adalah melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi. Saya ingin belajar dan terus belajar demi memajukan pendidikan di negeri ini. Berkat niat dan usaha, semua tercapai dengan baik sesuai waktunya. Akhirnya saya bisa meraih gelar magister disalah satu perguruan tinggi di sumatera barat. Saya berusaha dan berjuang sendiri. Begitu banyak ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan. Semua bisa saya lewati berkat doa orang-orang yang sayang kepada saya. Seandainya ibu saya masih ada, pasti beliau senang dan bangga dengan anaknya ini. Saya juga ingin memotivasi orang banyak bahwa anak dari seorang petani pun bisa menyelesaikan pendidikan yang tinggi. 

               Dokumentasi Keluarga

Memasuki usia kepala tiga, saya tidak kunjung juga berumah tangga. Keluarga saya merasa takut dan resah melihat situasi ini. Mereka cemas nanti saya tidak menikah. Jatuh bangun membina suatu hubungan membuat saya sedikit trauma. Saya fokus dikarir dan melupakan sejenak urusan percintaan. Karena saya yakin, semua akan indah pada waktunya. Saya yakin suatu saat akan ada seseorang yang mau dan bisa mendampingi saya sampai usia senja. Setiap sepertiga malam saya terus meminta dan berdoa agar allah mengabulkan keinginan saya dan keluarga. 

Berkat kesabaran, doa, dan kasih sayang dari orang-orang terdekat akhirnya saya dipertemukan. Seseorang yang baru saya kenal, namun terasa dekat. Rasa yang berbeda dengan orang-orang yang pernah ada di masa lalu. Saya mulai berani menjalin hubungan yang serius. Setiap sujud saya slalu meminta agar diberi kelancaran. Allah selalu memberikan rasa dan keberanian kepada saya untuk menjalani semuanya. Akhirnya saya yakin, wanita inilah jodoh yang ditakdirkan allah untuk saya. Semoga allah memberikan kelancaran sampai ijab qabul. Semoga kami berjodoh sehidup sesurga. Akhirnya keinginan dan harapan saya dan keluarga terkabulkan. 

Jadi, gapailah harapan yang kamu inginkan dengan bersungguh-sungguh. Gapailah dengan jalan yang allah ridhoi. Gapailah dengan hati yang tulus dan ikhlas. Hati yang baik akan menggerakan jiwa apabila kita terdiam tak tahu arah. Jangan minta ke manusia, tapi mintalah kepada allah lewat sujud-sujud mu. Insaallah semua akan tergapai dan akan indah pada waktunya. Aamiin....






Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ini P5 ku, mana P5 mu?

Guru itu tak seburuk yang kau sangka, kawan!

Ciri-Ciri Guru Yang Baik Dan Disenangi Siswa Versi Pak Guru Ganteng (UPT SDN 14 Lunang)