Dibalik Peristiwa Pasti Ada Hikmah (UPT SDN 14 Lunang)

Untuk mencegah penyebaran virus covid-19, beberapa daerah menghentikan sementara proses pembelajaran di sekolah. Seperti di Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, semua siswa diwajibkan belajar di rumah mulai tanggal 20 Maret - 02 April 2020. Untuk itu guru mempersiapkan bahan/program belajar untuk siswa dirumah. Hal ini bertujuan agar siswa tidak terlalu jauh tertinggal materi pada proses pembelajaran.

Guru saling berkomunikasi dengan orang tua siswa untuk mengawasi anaknya di rumah. Komunikasi itu sangat penting, agar nanti orang tua tidak kebingungan dalam membimbing anak. Selain itu agar nanti orang tua tidak membawa anaknya pergi liburan. Sebagian orang tua ada juga yang tidak memahami situasi ini, oleh sebab itu guru perlu menyampaikan kepada orang tua siswa. Hal inilah yang kami lakukan di sekolah. Saya bersama guru yang lain saling berkomunikasi dalam membuat program belajar selama 14 hari. Selain itu sekolah kami pun membuat jadwal piket guru selama libur 14 hari. Semua guru bergantian piket setiap hari kecuali tanggal merah. 

Sekolah sedikit terlambat mendapatkan informasi lewat WA, karena jaringan di sekolah tidak lancar. Pihak sekolah baru bisa menyampaikan program ke siswa besok paginya tanggal 21 Maret 2020. Hampir semua sekolah seperti itu karena edarannya pun dadakan dipublish. Sebelum siswa pulang, saya menjelaskan program pembelajaran dirumah ke siswa dengan menggunakan infokus. Hal ini bertujuan agar nanti siswa tidak kebingungan dalam mengerjakan tugas dirumah. Tugas itu tidak membebani siswa. Semua tugas ada pada buku siswa yang akan dibawa pulang. Setelah mereka paham, baru saya bagikan program itu ke masing-masing siswa. Sebagian masih ada yang bertanya setelah melihat programnya, lalu saya menjelaskannya kembali. Dalam melaksanakan program belajar dirumah, ada aturan yang sengaja saya buat agar nantinya program belajar di rumah bisa berjalan dengan baik dan lancar.  Aturan itu sebagai berikut:
1. Setiap hari rabu, siswa membawa semua tugas yang sudah dikerjakan untuk diperiksa dan dinilai. Bapak tunggu dari pukul 11.00 sampai dengan pukul 14.00. Pakaian bebas tapi sopan, yang perempuan tetap pakai hijab. Bagi yang tidak hadir, bapak jemput ke rumahnya. 
2. Dilarang berdiskusi atau berkumpul  dengan teman dalam mengerjakan tugas di rumah. Belajarlah bersama orang tua atau anggota keluarga. Dilarang berada dikeramaian. 
3. Semua siswa harap mengirimkan no. Hp atau wa orang tua bagi yang punya ke no hp bapak.
4. Anak bapak libur sekolah tetapi bukan libur belajar, belajar tetap dibawah bimbingan orang tua masing-masing. 
5. Bapak mohon tolong patuhi aturan yang sudah disepakati demi keselamatan kita bersama terhindar dari virus corona (covid-19).
Hal inilah yang saya tulis dihalaman paling depan program belajar di rumah, agar nantinya langsung dibaca oleh siswa dan orang tuanya. Program ini dibuat bukan untuk memberatkan siswa tapi membantu siswa menghadapi kebijakan yang ada. Dengan adanya program belajar di rumah, siswa menyadari bahwa belajar itu bisa dimana saja tidak selalu di sekolah. Selain itu juga menanamkan sikap kejujuran dan tanggungjawab terhadap apa yang sudah diamanahkan. Seandainya tugas tidak ada, berkemungkinan siswa malah pergi liburan karena mereka merasa bebas. Itulah alasannya kenapa program belajar dirumah itu harus ada selama libur 14 hari. 

Keesokan harinya, sang mentari memancarkan cahayanya. Hari ini perdana siswa belajar dirumah pasca Corona, siswa melaksanakan program yang sudah disusun. Hari ini saya diamanahkan untuk piket di sekolah. Saat memasuki area sekolah, saya sedikit gundah. Biasanya disambut oleh suara-suara yang membuat saya tersenyum dan tertawa. Merekalah siswa saya yang tercinta. Pagi ini sepi tanpa mereka. Saya melangkah menuju kantor sambil melayangkan pandangan ke arah kebun sekolah. Setelah masuk ke ruang majelis guru, saya putar musik sambil membersihkan ruangan.


Tak lama kemudian saya pergi berkunjung ke rumah siswa yang jaraknya lebih dekat dengan sekolah. Setiba dirumah mereka, ada yang sudah belajar dan ada juga yang belum. Bagi yang belum alasannya membantu pekerjaan orang tua dulu, setelah itu baru belajar. Saya tersenyum dan selalu memberikan semangat, tidak ada paksaan. Biarkan mereka merdeka memilih waktu untuk belajar, yang penting mereka mau jujur dan bertanggungjawab dengan apa yang sudah diamanahkan. 

Siswa yang jarak rumahnya jauh, saya hubungi lewat telfon. Saya langsung berkomunikasi dengan orang tua siswa. Mereka mengatakan bahwa anaknya sudah belajar, tugas yang diberikan telah selesai. Setelah belajar, anaknya pergi bermain ke rumah teman karena bosan dirumah. Saya memahami kondisi anak, seusia mereka tidak mungkin dilarang bermain. Tapi saya selalu berpesan "tolong jaga kesehatan anak". Sungguh pengalaman yang luar biasa. Saya tersenyum sendiri sambil berfikir

  "bagus juga ya ada kebijakan seperti ini, saya makin dekat dengan orang tua siswa". 

Semangat saya makin berkobar, saya buka laptop lanjut menulis dan menyelesaikan bahan naik pangkat. Tak lama kemudian hp berdering, lalu saya angkat. Namun dimatikan, ternyata cuma missed call. Saya hubungi balik, ternyata siswa saya. Katanya kurang paham dengan tugas. Saya tertawa sendiri dengan situasi seperti ini. Saya jelaskanlah maksud dari tugas itu. Sungguh hal paling berkesan oleh saya. Pengalaman yang tidak akan pernah saya lupakan. Semua akan saya abadikan lewat tulisan. 

Tanpa terasa jam telah menunjukan pukul 17.10 wib. Ternyata sudah seharian saya disekolah. Saatnya saya untuk memulai perjalanan pulang. Inilah hidup, kadang sebagian orang merasa itu beban dan sebagian lagi merasa itu adalah ujian. Ketika seseorang bahagia karena mendapatkan nilai tinggi dalam ujian, maka dia bersyukur memuji Allah karena diberi kemudahan melaksanakan ujian tersebut. Sebaliknya, bila seseorang bersedih maka dia bersabar karena semua adalah milik Allah. Setiap saat Allah berhak mengambil milik-Nya. Mereka tahu kalau semua kejadian telah ada ketetapannya dan sudah diukur oleh Allah. Berbahagialah bila kita dikaruniai Allah bisa mengambil hikmah dalam setiap takdir-Nya. 
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ
“Allah menganugerahkan hikmah kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah).” (QS. Al-Baqarah [2]: 269).

Tidak ada yang sia-sia, tidak ada yang meleset, dan tidak ada yang tertukar. Semua pasti akan indah pada waktunya.



#ceritaku
#part15
#uptsdn14lunang
#siswakupenyemangatku
#nafrizalekaputra


Comments

  1. Pembelajaran Jarak Jauh menjadi tantangan tersendiri dan memberi pengalaman baru. Guru harus berpikir kreatif membuat sistem pembelajarannya sesuai kondisi dan kemampuan siswa. Sistem pembelajaran yang dibuat Pak Naf menunjukkan perhatian maksimal guru kepada muridnya. Luar biasa !

    ReplyDelete
    Replies
    1. Mksih pak brian,,, situasi blom mengizinkan ntuk pake IT, saya pake manual ajja haahahhhah

      Delete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ini P5 ku, mana P5 mu?

Guru itu tak seburuk yang kau sangka, kawan!

Ciri-Ciri Guru Yang Baik Dan Disenangi Siswa Versi Pak Guru Ganteng (UPT SDN 14 Lunang)