MBPN Pertemuan ke-3

                Menulis Untuk Berkarya


Sahat Serasi Naibaho,S.Si.,Gr adalah narasumber pertemuan ke-3 pada Pelatihan Menulis Bersama Pak Naff (MBPN). Pak sahat panggilan sehari-hari beliau. Pak Sahat merupakan seorang guru yang memiliki banyak prestasi dan penghargaan. Salah satunya adalah Peraih Juara 1 OGN IPA SMP Tingkat Kabupaten  tahun 2018 dan 2019. Pak Sahat adalah seorang guru, penulis, dan editor buku. Malam ini Pak Sahat akan berbagi pengalamannya dalam hal menulis. Pak Sahat akan berbagai sedikit tentang pengalamannya sejak terjun dalam dunia menulis dan beberapa hal yang perlu dilakukan ketika kita benar-benar ingin menjadi seorang penulis yang akan menghasilkan karya. Dalam hal ini pastinya dalam bentuk karya buku. Selain itu, Pak Sahat juga akan ditemani oleh seorang moderator yaitu Pak Azry. Beliau merupakan salah satu guru yang ada di Sumbar. 

Menulis berarti menuangkan pikiran kita ke dalam sebuah tulisan. Hingga akhirnya menjadi sebuah karya yang dapat dinikmati oleh si penikmat bacaan.
Saat kita memutuskan menjadi seorang penulis, berarti kita sudah berani melawan ketakutan kita dalam menulis. Itu berarti kita sudah memiliki niat untuk menjadi seorang penulis sejati. Berikut hal-hal yang diperlukan oleh seseorang untuk menjadi seorang penulis adalah:

1. Niat
Niat merupakan hal dasar atau awal yang harus dimiliki oleh seseorang dalam melakukan setiap kegiatan. Niat yang akan menggerakan hati untuk berbuat. Lakukan segala sesuatu dengan hati agar nanti sampainya juga ke hati. Kemudian tekun dan konsisten dalam menulis. Didalam menulis bukan soal siapa yang ahli tetapi siapa yang mau. Niat juga harus didasari alasan untuk apa menulis. Berikut beberapa alasan mengapa seseorang mau menulis:
a. Orientasi material.
Tujuannya mencari uang atau royalti. 
b. Orientasi eksistensial
Tujuannya untuk mengejar popularitas.
c. Orientasi personal
Bersifat lebih pribadi dengan tujuan untuk mencurahkan perasaan agar nanti dapat dibaca oleh orang lain. 
d. Orientasi sosial
Tujuannya untuk merubah cara berpikir masyarakat ataupun cara pandang seseorang. 
e. Orientasi spiritual
 Tujuannya semata-mata untuk beribadah dan mencari pahala. 

2. Komitmen
Setelah kita memiliki niat. Maka berkomitmenlah dengan niat yang telah ditetapkan. Komitmen merupakan salah satu langkah kita menjadi penulis. Komitmen dengan diri sendiri untuk selalu belajar dan rutin dalam menulis. Komitmen berarti kita berjanji pada diri sendiri untuk menepati apa yang telah kita niatkan. Buatlah komitmen untuk menulis setiap hari. Jika sudah terbiasa menulis setiap hari, kita melewatkan satu hari saja, maka akan terasa hambar dan hampa. Ibarat makan sayur tanpa garam. Tetaplah berkomitmen dalam menulis. Seperti kata bu Ditta "Milikilah mental seorang penulis yang pantang menyerah". Walaupun banyak halangan ataupun rintangan jangan takut gagal, coba lagi. Semuanya hanya soal jam terbang. Semakin banyak kita latihan, maka akan semakin terasah keterampilan kita dalam menulis. Exercise make perfect, jika kita sering latihan maka akan menghasilkan kesempurnaan. Semua butuh proses, asal kita terus berusaha, seperti gambar berikut ini:
 
3. Bergabung dengan komunitas menulis
Yang ke-3 adalah kita harus bergabung dengan komunitas menulis. Komunitas menulis akan selalu memotivasi kita untuk senantiasa menulis. Komunitas akan membantu seseorang dalam menghadapi kendala dalam berkarya. 
 
4. Ikut menulis di buku antologi (bersama)
Pada buku antologi kita hanya perlu menulis satu judul tulisan (artikel), lama-kelamaan kita akan terbiasa dan akhirnya akan mampu menulis sebuah buku sendiri (Tunggal)

5. Banyak membaca
Seorang Penulis yang baik adalah pembaca yang baik. Seperti teko, kalau tidak diisi lama kelamaan akan habis. Kegiatan banyak membaca ini bisa saja membaca buku, blog orang lain, kamus, atau sumber-sumber bacaan lainnya yang akan meningkatkan kualitas kita sebagai penulis.
 
6. Menulislah dengan hati
Hal yang sangat penting adalah "Menulis dengan hati". Segala sesuatu yang dikerjakan dari hati akan lebih terasa ringan. Tulisan yang diekspresikan dari hati akan menggugah setiap pembacanya. Disadari atau tidak, tulisan yang dipengaruhi luapan ekspresi dari hati akan berbeda dengan tulisan dari hasil penuangan gagasan dari pikiran.
 
7.Belajar tata cara penulisan yang baku dan benar
Apabila kita sudah terbiasa menulis, maka hal yang perlu kita pelajari adalah belajar tata cara penulisan yang baku dan benar sesuai dengan aturan yang ada, demi kesempurnaan tulisan yang kita hasilkan. Jika kita sudah menguasai ketujuh hal tersebut, maka kita akan mampu menjadi seorang penulis sejati.

Kesimpulannya adalah teruslah berkarya. Mulailah dari hal-hal yang sederhana. Mulailah dengan niat dari hati. Setiap kita memiliki kesempatan yang sama menjadi seorang penulis. 

#Pertemuan ke-3 MBPN
#Menulis Bersama Pak Naff

Comments

Popular posts from this blog

Ini P5 ku, mana P5 mu?

Guru itu tak seburuk yang kau sangka, kawan!

Ciri-Ciri Guru Yang Baik Dan Disenangi Siswa Versi Pak Guru Ganteng (UPT SDN 14 Lunang)