GURU YANG DIRINDUKAN

Menurut Ki Hajar Dewantara, pendidikan itu bersifat dinamis. Artinya pendidikan itu harus bergerak atau berkembang sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman. Kodrat alam berkaitan dengan sifat dan bentuk lingkungan dimana anak berada. Sedangkan Kodrat zaman maksudnya sebagai seorang guru harus membekali keterampilan kepada murid sesuai zamannya agar mereka bisa hidup, berkarya, dan beradaptasi. 

Guru merupakan bagian dari pendidikan. Guru memegang peran penting dalam dunia pendidikan. Maju atau mundurnya pendidikan tergantung kompetensi yang dimiliki oleh seorang guru. Jadi seorang guru sama halnya dengan pendidikan, harus bersifat dinamis. Artinya sebagai seorang guru harus bisa menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. 

Generasi dari zaman ke zaman memiliki pola pikir yang berbeda, jadi dalam memberikan pendidikan harus sesuai dengan zamannya. Sebagai seorang guru, kita harus bisa dan mampu memahami keadaan, situasi, dan kondisi murid agar mereka mendapatkan pendidikan sesuai dengan kebutuhan dan zamannya. Dengan begitu maka tercapailah tujuan pembelajaran yang telah direncanakan. 

Tujuan pembelajaran merupakan salah satu indikator yang ingin kita capai dalam sebuah pembelajaran. Untuk mencapai tujuan tersebut, guru menggunakan berbagai cara atau strategi yang dikuasainya. Namun pada saat ini begitu banyaknya problema-problema yang dihadapi oleh guru dalam mencapai tujuan pembelajaran. Problema itu bisa berasal dari dalam maupun luar sekolah. Hal inilah yang saya hadapi dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah terutama di kelas yang saya ampu. Masalah yang saya hadapi adalah tingkah laku murid pada saat proses pembelajaran. 

Beragam tingkah laku murid dalam proses pembelajaran. Setiap hari ada saja tingkah mereka yang membuat kelas menjadi onar atau ribut sehingga menggangu proses pembelajaran. Ada yang menangis karena ulah temannya. Ada yang cuma diam dan tidur-tiduran saat proses pembelajaran berlangsung. Ada juga yang mondar mandir di kelas tanpa tujuan yang jelas. Ternyata banyak murid, beragam pula masalahnya. 

Selain itu, saya juga menghadapi masalah yang berasal dari luar kelas. Salah satunya adalah komunikasi antara orang tua murid. Terkadang terjadi kesalahpahaman orang tua murid dalam menerima informasi dari anak. Dengan begitu menyebabkan komunikasi kurang baik antara sesama orang tua murid maupun dengan guru. 

Sebagai seorang guru, saya berusaha mencari solusi yang terbaik. Dengan adanya banyak masalah, saya semakin bisa memahami karakter anak. Seorang guru, harus bisa melihat dan memahami karakter dan kebutuhan murid. Mungkin ada sesuatu yang kosong atau tidak terpenuhi sehingga anak menimbulkan masalah. Perlahan-lahan saya mulai mengumpulkan informasi tentang anak. Saya berkomunikasi atau berkolaborasi dengan rekan guru dan orang tua untuk mendapatkan info tentang murid. 

Berdasarkan identifikasi masalah, saya mulai menyusun dan menjalankan rencana pembelajaran yang menurut saya bisa menjadi solusi dari permasalahan yang saya temui. Solusi ini juga saya temui pada artikel dan video pembelajaran yang sudah dilakukan oleh guru-guru lain sehingga menambah keyakinan saya untuk melakukannya. Saya mulai menerapkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi murid. Saya mulai memberikan pembelajaran dengan metode dan strategi yang bervariasi. Salah satu strategi yang saya gunakan adalah strategi pembelajaran aktif tipe tim kuis dan pembelajaran berdiferensiasi.  

Strategi pembelajaran aktif tipe tim kuis dan pembelajaran berdiferensiasi yang saya lakukan dapat tergambar dari kegiatan dibawah ini:
1. Memulai kegiatan pembelajaran dengan pertanyaan yang menarik seputar murid. 
2. Membuat kegiatan yang membuat mereka tersenyum atau tertawa sehingga terjalin hubungan sosial emosional yang baik antar guru dan murid. 
3. Memberikan materi dengan media yang menarik dan beragam. 
4. Membuat kelompok-kelompok kecil untuk bermain kuis. Mereka saling membantu dan berbagi dengan rekan kelompoknya. 
5. Masing-masing kelompok membuat pertanyaan. Setelah itu masing-masing kelompok  menjawab pertanyaan dari kelompok lain. 
6. Murid yang memiliki kemampuan lebih berbagi dengan temannya yang memiliki keterbatasan. 
7. Masing-masing kelompok menyampaikan hasil diskusinya didepan kelas. 
8. Masing-masing kelompok memberikan umpan balik terhadap tampilan dari masing-masing kelompok. 
9. Memberi penguatan terhadap hasil diskusi kelompok. 
10. Memberikan reward berupa bintang kepada kelompok yang sukses mengerjakan tugas dengan sempurna. 
11. Melakukan game/permainan yang menarik bagi murid disaat mereka mulai bosan. 
12. Selalu menilai tugas murid. 
13. Memberikan bimbingan khusus kepada murid yang memiliki keterbatasan (lamban belajar).

Sumber: Dokumen Pribadi

Selain itu, saya juga membuat kegiatan-kegiatan yang bisa menciptakan kerukunan antar murid. Salah satunya adalah program MAMA (Makan Bersama). Sekali seminggu kami mengadakan makan bersama di kelas. Dengan demikian, saya merasakan semakin dekat dengan murid. Selain itu, murid-murid juga semakin akrab dengan teman-temannya. Mereka semakin rukun dalam berteman. 

Sumber: Dokumen Pribadi

Selanjutnya, saya mulai berkomunikasi dengan orang tua murid. Berkomunikasi baik secara tatap muka, telfon maupun group WA kelas. Setiap ada kegiatan, selalu saya komunikasikan kepada orang tua lewat group WA kelas sehingga tidak terjadi lagi kesalahpahaman. 

Setelah sebulan melaksanakan kegiatan pembelajaran tersebut, hasilnya sudah nampak. Semua murid semakin semangat dalam proses pembelajaran. Semuanya mulai aktif dalam belajar sehingga saya bingung juga karena semuanya mau tampil kedepan. Hampir setiap hari kami melakukan game/permainan sehingga suasana semakin hidup. Tidak ada lagi anak yang tidur-tiduran. Dari hasil belajarpun semakin meningkat. Hal ini terlihat dari hasil penilaian harian (PH) masing-masing murid. Proses pembelajaran semakin menarik dan disukai oleh murid.  

Selanjutnya, murid-murid tambah disiplin. Mereka semakin rajin datang ke sekolah. Mereka juga semakin semangat mengikuti kegiatan-kegiatan baik didalam maupun diluar jam pembelajaran. Selain itu yang membuat saya salut dan terharu terhadap murid-murid adalah mereka mencari dan menyapa saya pas baru turun dari motor. Mereka langsung bersalaman sambil tersenyum. Terkadang disaat saya dinas luar, mereka mengirim pesan karena ingin belajar dengan saya. Hal inilah yang membuat saya semakin semangat dalam mambawa perubahan dan kemajuan dalam proses pembelajaran. 

Saya sadar tidak ada manusia yang sempurna. Guru juga manusia memiliki keterbatasan atau kekurangan. Oleh sebab itulah saya selalu belajar dan terus belajar untuk menambah wawasan dan kompetensi diri. Untuk menambah wawasan dan kompetensi tersebut,  saya mengikuti sebagian program yang dibuat oleh pemerintah. Program yang membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Saya juga mengikuti pelatihan-pelatihan baik secara daring maupun luring.
Sumber: Dokumen Pribadi

Sebagai seorang guru, saya tidak mau berada di zona aman saja. Saya ingin dan berusaha mengikuti perkembangan zaman. Saya mulai tergerak, bergerak,  dan menggerakan. Saya ingin memberikan sesuatu yang terbaik dan berguna bagi dunia pendidikan terutama untuk murid. Saya ingin mereka bisa merasakan apa yang dirasakan oleh murid-murid yang lain. Mendapatkan pendidikan yang layak, menyenangkan, berguna, dan berakhlak. 

Saya ingin menjadi guru yang dirindukan. Bekerja dari hati sehingga hasilnya pun sampai ke hati murid. Saya selalu berusaha menjadi guru yang berpihak kepada murid. Meskipun terkadang saya marah dan cerewet, namun itu semua demi kebaikan murid-murid. Saya ingin menjadi sosok layaknya orang tua bagi mereka.

Jadilah guru sebenarnya guru, guru yang sesungguhnya. Meskipun tidak setali darah dengan murid, namun memberikan kasih sayang yang tulus. Dari dulu sampai sekarang, saya semakin yakin bahwa guru adalah profesi yang mulia.

Sumber: Dokumen Pribadi

Selamat Hari Guru Naisonal, 25 November 2022.

Painan, 18 September 2022
Pak Guru Ganteng
Nafrizal Eka Putra, S.Pd.SD.,M.Pd. 


Comments

  1. Keren Pak Guru berbagi pengalaman yang luar biasa. Inovasi dan kreatifitas dalam mendidik memang suatu keharusan bagi seorang guru, moga menginspirasi peserta didik, rekan-rekan lain sesama guru. Sukses selalu pak Naf.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Ini P5 ku, mana P5 mu?

Guru itu tak seburuk yang kau sangka, kawan!

Ciri-Ciri Guru Yang Baik Dan Disenangi Siswa Versi Pak Guru Ganteng (UPT SDN 14 Lunang)