Saatnya Bertransformasi Menjadi Pendidik Masa Depan.

                Nafrizal Eka Putra, M.Pd.

Dalam pembukaan UUD 1945 pada alinea ke-4 terdapat kalimat "mencerdaskan kehidupan bangsa". Kalimat tersebut merupakan tujuan dari pendidikan nasional. Tujuan pendidikan nasional tersebut menggambarkan cita-cita bangsa. Dengan adanya tujuan pendidikan nasional maka akan timbul dalam diri seseorang untuk berlomba-lomba dan memotivasi diri untuk menjadi lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Salah satu unsur yang sangat berperan penting dalam mencapai tujuan pendidikan nasional adalah tenaga pendidik. Salah satunya adalah guru. 

Secara umum dalam Bahasa Indonesia pengertian guru adalah merujuk sebagai pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Guru yang profesional tentu akan menjalankan tugasnya dengan baik sesuai dengan perkembangan zaman. Untuk menjadi guru yang profesional sesuai perkembangan zaman, tentu tidak lepas dari peran penting dari pemerintah. Oleh sebab itu pemerintah mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang berkaitan dengan dunia pendidikan. 

Salah satu kebijakan pemerintah yang sesuai dengan perkembangan zaman adalah Kebijakan Merdeka Belajar. Merdeka Belajar merupakan salah satu langkah untuk mentransformasi pendidikan demi terwujudnya Sumber Daya Manusia (SDM) Unggul yang memiliki Profil Pelajar Pancasila. 

Upaya yang dilakukan pemerintah demi terwujudnya Merdeka Belajar adalah membuat program-program yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik. Salah satunya adalah Pemerintah meluncurkan program Guru Penggerak. melalui Program Guru Penggerak, mari bersama memajukan pendidikan Indonesia dengan menciptakan pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan ekosistem pendidikan yang lebih baik. 

Program Guru Penggerak dapat diikuti oleh seluruh guru indonesia yang sudah memiliki Nomor UKG (Uji Kompetensi Guru). Dengan adanya Nomor UKG, maka guru dapat login ke SimPKB. Didalam portal simpkb inilah guru dari semua tingkatan dapat mendaftar menjadi calon guru penggerak. Melalui portal ini, pemerintah membuka pendaftaran dengan membagi menjadi beberapa angkatan. Bagi guru yang lolos menjadi calon guru penggerak, wajib mengikuti program pendidikan guru penggerak. Setelah dinyatakan lulus mengikuti program pendidikan guru penggerak, maka calon guru penggerak baru sah menjadi guru penggerak. 

Pada angkatan 1, 2, dan 3 Program Guru Penggerak belum ada kuota untuk kabupaten pesisir selatan. Dengan demikian saya belum bisa mendaftar. Saya sering melihat unggahan teman-teman  yang ikut pada angkatan sebelumnnya di media sosial. Mereka sangat antusias dalam mengikuti PPGP. Saya melihat banyak kegiatan-kegiatan yang bermanfaat mereka lakukan. Saya semakin penasaran dan sangat tertarik untuk ikut dalam kegiatan guru penggerak ini. 

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba. Program Guru Penggerak angkatan 4, salah satu daerah sasarannya adalah Kabupaten Pesisir Selatan. Kabupaten tempat dimana saya lahir dan bekerja sebagai guru tepatnya di UPT SDN 14 Lunang. 

Awalnya saya mendapatkan informasi dari salah satu petugas dari Dinas Pendidikan Kabupaten Pesisir Selatan. Beliau lewat WAG menyampaikan bahwa program guru penggerak telah dibuka. Kami disuruh untuk membuka simpkb dan mendaftar. Akhirnya saya buka simpkb dan melihat pendaftarannya. Pada saat mendaftar terdapat dua pilihan yaitu Pengajar Praktik dan Calon Guru Penggerak. Saya ragu dan bimbang mau pilih yang mana. Agar tidak salah pilih, saya baca informasi tentang penjelasan kedua pilihan tersebut. Akhirnya saya putuskan pada satu pilihan yang sesuai dengan kondisi dan tujuan saya yaitu Calon Guru Penggerak (CGP).

Setelah mendaftar sebagai CGP di SimPKB, maka ada beberapa langkah yang harus saya isi agar bisa melaju ke tahap berikutnya. Langkh 1 mengisi biodata (CV), langkah 2 menulis esai, dan langkah 3 tes bakat skolastik. Ketiga langkah tersebut harus diikuti agar nanti bisa lanjut ke tahap berikutnya. Dari ketiga langkah tersebut yang paling mudah diisi adalah biodata(CV). Selanjutnya untuk mengisi esai butuh perjuangan juga. Saya dihadapkan dengan beberapa pertanyaan yang berantai yang harus diisi dengan jumlah kata yang sudah ditetapkan. Namun berkat pengalaman, akhirnya saya bisa menyelesaikan menulis esai. Sebagian rekan CGP yang lain banyak terkendala menulis esai sehingga diberi pelatihan khusus oleh panitia pusat  untuk mengisi esai. Setelah waktu pengisian esai telah ditutup, maka CGP menunggu jadwal untuk langkah 3 yaitu tes bakat skolastik. Beberapa minggu kemudian, baru dibuka tes bakat skolastik. Semua CGP,  ujian sesuai jadwal yang sudah ditetapkan. Akhirnya tibalah jadwal saya untuk ujian tes bakat skolastik. Ternyata ujiannya sama seperti ujian UKG, soalnya terdiri dari numerasi dan literasi. Butuh perjuangan dalam menjawab soal-soal sesuai waktu yang sudah ditetapkan. Selesai ujian, saya menarik nafas panjang dan menyerahkan semuanya kepada sang maha pencipta. 

Beberapa bulan kemudian, akhirnya pengumuman kelulusan keluar. Alhamdulillah  di sekolah saya ada 2 orang yang lulus ke tahap berikutnya. Salah satunya ada nama saya. Proses tahap berikutnya, bagi yang lulus akan mengikuti simulasi mengajar dan wawancara. Pada kegiatan simulasi mengajar, CGP harus membuat RPP sesuai dengan tema yang sudah ditetapkan. RPP tersebut harus diunggah ke Porta Berbagi. Selanjutnya pada kegiatan simulasi mengajar dan wawancara, peserta akan diuji oleh 2 orang asesor dari panitia. Kegiatan ini dilakukan dalam aplikasi gmeet. 

Seminggu sebelum tampil, saya mempersiapkan semuanya. Saya begitu cemas dan grogi dalam menjalani kegiatan kali ini. Saya sering latihan didepan cermin agar nantinya bisa tampil maksimal. Selain itu saya juga cemas dengan jaringan. Ditempat saya, jika listrik padam maka jaringan langsung mati. Disetiap sujud saya selalu berdoa agar diberi kelancaran. Begitu besarnya harapan saya untuk lolos. Saya ingin belajar dan terus belajar agar bisa nantinya menjadi guru yang bisa membawa perubahan kearah yang lebih baik. 

Akhirnya waktu yang ditunggu-tunggu telah tiba untuk simulasi mengajar. Rasa cemas selalu menghantui saya. Saya mempersiapkan segalanya mulai dari tempat, media, laptop, infokus, dan pakaian. Saya ingin tampil dengan maksimal. Pada saat saya mulai bergaung di gmeet, saya bertemu dengan 2 orang asesor. Perasaan saya semakin luar biasa cemasnya. Kemudian asesor langsung menyapa saya dengan sikap yang sangat ramah. Sikap ramah dan komunikatif dari kedua asesor, membuat rasa cemas saya hilang. Setelah itu, asesor mempersilakan saya untuk melakukan simulasi mengajar sesuai waktu yang sudah ditetapkan. Alhamdulillah saya bisa menyelesaikan dengan baik dan mendapatkan reward dari kedua asesor yaitu tepuk tangan. Sungguh luar biasa sikap asesor dalam program guru penggerak ini, mereka begitu ramah dan komunikatif sehingga membuat peserta menjadi percaya diri untuk tampil. Terimakasih bapak/ibu asesor atas kebaikannya, semoga Allah melindungi Bapak/ibu dalam menjalankan tugas. 

Beberapa minggu kemudian, saya mengikuti tes wawancara. Perasaan cemaspun melanda. Tak henti-hentinya mulut ini berzikir agar rasa cemas ini hilang. Akhirnya saya mulai bergabung bersama asesor lewat gmeet. Untuk tes wawancara ini, asesornya juga ada 2 orang tapi dengan orang yang berbeda. Sungguh luar biasa, kedua asesor saya sangat ramah dan komunikatif juga. Ternyata panitia memilih asesor yang tepat dalam program guru penggerak ini. Akhirnya saya menjawab satu persatu pertanyaan yang diberikan oleh kedua asesor. Namun ujian itu selalu ada. Pada pertengahan sesi, cuaca mulai hujan. Tiba-tiba listrik padam, kemudian disusul oleh jaringan mati. Koneksi terputus antara saya dan asesor. Saya sangat cemas hujan makin lebat. Saya tidak henti-hentinya berzikir dan berdoa agar Allah memberi keajaiban. Lebih kurang 15 menit lampu padam, tiba-tiba hujan berhenti dan lampu hidup kembali. Sinyal tiba-tiba muncul dan saya tergabung kembali ke gmeet. Sungguh luar biasa, asesor masing menunggu saya. Kedua asesor menyemangati saya dan melemparkan senyuman hingga diri ini menjadi kuat dan semangat lagi. Akhirnya semua pertanyaan selesai saya jawab dengan baik. Kedua asesor begitu ramah dan komunikatif sehingga ingin berlama-lama bebicara dengan asesor. Setelah itu saya undur diri dari kedua asesor. Perasaan saya begitu terharu dengan kejadian hari ini. Begitu besarnya perjuangan dan proses yang dilalui. Saya melepaskan hasrat dihati dengan menangis bahagia. 

Pengumuman kelulusan tahap 2 seleksi calon guru penggerak angkatan 4 telah dipublis. Alhamdulillah ada tertulis nama saya dipengumumam itu. Calon Guru Penggerak (CGP) yang lulus akan mengikuti lokakarya 0 atau perdana Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). 

Beberapa hari kemudian, keluarlah pengumuman jadwal lokakarya. Dari pengumuman tersebut, jadwal lokakarya saya adalah pada hari senin tanggal 11 Oktober 2021. Selanjutnya berdasarkan lampiran pengumuman, peserta CGP dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Kelompok saya terdiri dari 6 orang CGP dan 1 Pengajar Praktik (PP). Selain itu, masing-masing kepala sekolah dari CGP harus ikut dalam lokakarya tersebut. 

Selanjutnya untuk ikut lokakarya, ada beberapa syarat yang harus diikuti oleh peserta. Salah satu syaratnya adalah swab antigen. Saya merasa cemas dan takut karena belum pernah melakukan tes swab. Namun karena semangat dan ingin ikut lokakarya, maka saya beranikan untuk ikut tes swab antigen. Swab harus dilakukan H-1 sebelum jadwal lokakarya. Akhirnya saya bersama anggota kelompok CGP sepakat untuk ikut tes swab di salah satu puskemas yang ada di kecamatan Lunang. Alhamdulillah dari hasil swab antigen, saya dan teman kelompok lainnya dinyatakan negatif.

                        Swab Antigen   
             Sumber: Dokumen Pribadi

Satu hari sebelum lokakarya tepatnya hari minggu, saya berangkat ke Painan. Lokakarya dilaksanakan disalah satu hotel yang ada di ibu kota kabupaten. Tepatnya di Hotel Hanna Syariah Painan. Saya bersama kepala sekolah serta anggota kelompok lainnya berangkat satu mobil. Karena jarak tempuh kami yang sangat jauh, sekitar 4 jam perjalanan maka panitia mengizinkan kami untuk menginap di hotel tersebut. Rasa lelah dan letih hilang setiba menginjakkan kaki di lantai hotel. Semangat untuk lokakarya besok, membuat tubuh ini begitu kuat. Akhirnya sebelum mata terpejam, kami menikmati makan malam di salah satu cafe di luar hotel. 

Suara azan berkumandang, mata mulai terbuka. Tubuh ini terasa sejuk karena belaian angin ac. Saya bangun dari tempat tidur, bersiap menunaikan kewajiban. Setelah itu saya bersiap-siap untuk menuju ruangan. Sebelum masuk ruang lokakarya, saya bersama kepala sekolah menikmati sarapan yang sudah dihidangkan oleh pihak hotel. Sungguh pagi yang indah dan menyenangkan. 

Tak lama kemudian, saya menuju ruangan lokakarya. Sebelum masuk, peserta diwajibkan untuk mendaftar dan menyerahkan semua persyaratan. Setelah itu baru diperbolehkan memasuki ruangan. Bangku tersusun rapi, beberapa orang telah duduk disinggasananya. Satu per satu, bangku sudah mulai penuh. Semua peserta dan undangan telah memasuki ruangan. Lokakarya perdana ini dibuka oleh kepala dinas pendidkan dan kebudayaan kabupaten pesisir selatan. Sederet acara yang saya ikuti pada pembukaan lokakarya ini sampai ditutupnya sesi 1/pleno. Setelah sesi ini selesai, kami mengambil poto bersama sebagai dokumentasi. Sungguh kegiatan yang luar biasa. 

             Poto bersama PP dan CGP
              Sumber: Dokumen Pribadi

Setelah istirahat, kami melanjutkan kegiatan sesi 2. Kegiatan pada sesi ini adalah pembekalan sekaligus pemahaman terhadap pendidikan guru penggerak yang akan dilaksanakan selama sembilan bulan kedepan. Pada kegiatan ini, kami didampingi oleh Pengajar praktik (PP). Beberapa kegiatan yang kami lalui, termasuk kekhawatiran dan harapan selama 9 bulan pendidikan guru penggerak. Termasuk memberi nama kelompok. Saya bersama kawan kelompok memberi nama kelompok kami dengan nama "Bintang Selatan". 

Semua CGP termasuk kepala sekolah sangat antusias dalam mengikuti kegiatan ini. Kelompok saya selalu tampil dalam mempresentasikan tugasnya. Semangat yang begitu besar membuat kami begitu senang dan mudah melewatinya. Begitu banyak pengalaman berharga yang saya dapat. Semoga Allah selalu memberi kemudahan dan kesehatan sampai selasai pendidikan ini. 

                 Hasil Diskusi Kelompok
               Sumber: Dokumen Pribadi

Salah satu kegiatan yang sangat berkesan dan akan selalu saya ingat yaitu membuat gambar yang mencerminkan diri kita setelah jadi guru penggerak. Tanpa menunggu lama saya langsung membuat gambar. Saya tak pernah membayangkan untuk membuat gambar tersebut. Gambar tersebut selesai spontas saja. Kemudian saya langsung pertama kali menyampaikan narasi dari gambar yang saya buat didepan peserta. Sungguh pengalaman yang sangat berharga. Saya berharap semoga dengan adanya pendidikan guru penggerak ini, saya bisa menjadi pendidik yang lebih baik lagi. Saya  berharap bisa mengubah diri menjadi pendidik yang lebih profesional lagi sehingga bisa mengajak rekan-rekan guru untuk membawa perubahan didunia pendidikan. Perubahan ke arah yang lebih baik lagi, aamiin. 

                Gambar Cerminan Diri
             Sumber: Dokumen Pribadi

"Setelah saya lulus jadi guru penggerak, saya ingin memberikan keindahan serta kedamaian dalam dunia pendidikan. Selanjutnya saya ingin mengajak banyak orang, baik guru maupun siswa untuk bergerak dibidang literasi. Saya ingin mereka kreatif. Berkarya menghasilkan buku-buku yang membawa perubahan, kemajuan, dan manfaat ke arah yang lebih baik. Khususnya dalam dunia pendidikan". 

Hal itulah yang pertama kali terfikir oleh saya jika nanti lulus menjadi guru penggerak.  

Setelah pendidikan guru penggerak dibuka secara resmi oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, maka peserta CGP (Calon Guru Penggerak) mulai membuka LMS (Learning Management System) yang ada pada SimPKB. Pada LMS inilah peserta akan mendapatkan materi, tugas, dan upload tugas. LMS sangat membantu dan memudahkan CGP dalam mengerjakan tugas-tugasnya selama sembilan bulan kedepan. 

Awal membuka LMS, saya sedikit bingung melihat fitur-fitur yang ada didalamnya. Meskipun begitu, saya melihat dan membuka fitur-fitur tersebut. Saya membuka youtube untuk mengetahui lebih dalam tentang LMS. Selain itu kami juga dibekali dengan Bimtek khusus tentang LMS oleh admin LMS. Akhirnya saya paham fungsi dari masing-masing fitur tersebut. 

Setelah latihan Bimtek LMS, saya mulai mengerjakan tugas-tugas yang harus di kerjakan CGP. Saya melihat jadwal tugas yang sudah dibagikan fasilitator dan PP (Pengajar Praktik) dalam group wa. Saya melihat dan memahami tugas-tugas apa saja yang harus dikerjakan dan diupload. Akhirnya satu persatu tugas selesai. Meskipun sibuk dengan jadwal mengajar, saya slalu menyempatkan diri untuk membuka LMS. Saya memanfaatkan waktu luang untuk mengerjakan tugas. Saya harus benar-benar bisa mengatur waktu karena dalam waktu dekat saya akan melangsungkan akad nikah dan resepsi. Jadi banyak hal-hal yang harus saya siapkan untuk acara tersebut. Selain itu, saya juga menyelesaikan hal-hal yang berkaitan dengan Penerbitan buku. Kebetulan saya juga bertugas sebagai penangungjawab penerbitan buku solo dan antologi bersama rekan-rekan guru. Tapi saya yakin, selalu ada jalan, selalu ada kemudahan bagi yang bersungguh-sungguh dan tulus. Akhirnya berkat motivasi dan doa-doa orang terdekat, semuanya berjalan dengan lancar. Namun ada satu kegiatan yang tertunda yaitu pelatihan menulis yang saya dirikan. Mengingat dan menimbang kedepannya, maka pelatihan ini ditunda. Meskipun begitu tidak menyurutkan semangat saya karena saya yakin segala sesuatu sudah ada yang mengatur dan semuanya akan indah pada waktunya. 

Waktu terus berjalan, saya selalu membuka LMS melihat perkembangan tugas.  Setiap hari ada tugas yang harus dikerjakan, baik tugas individu maupun kelompok. Tak lama kemudian saya melihat respon dari fasilitator terhadap tugas yang sudah dikerjakan. Satu persatu saya melihat respon dari pak Sulis (fasilitator). Melihat dan membaca respon dari pak Sulis membuat hati saya senang dan semakin semangat. Alhamdulillah respon beliau sangat baik. Sungguh luar biasa reward yang diberikan oleh pak Sulis. Sejenak saya teringat dengan siswa. Saya seorang guru diberi reward oleh fasilitator sangat senang, apalagi siswa pasti lebih senang lagi. Saya mulai berpikir dan meyakinkan dalam hati "besok saya harus lebih rajin lagi memberikan reward ke siswa". Reward tidak selalu berupa benda, tapi dengan kata-kata pujian saja siswa pasti senang. Sungguh luar biasa dampak baik dari sebuah reward. Saya semakin semangat dalam mengerjakan tugas. 

                    Komentar Fasilitator
                   Sumber: LMS SimPKB

Terimakasih pak Sulis atas bimbingan bapak. Terimakasih atas ilmu dan pengalamannya selama seminggu ini. PPGP ini makin membuka mata dan hati saya akan kebaikan dan ketulusan. Saya berniat dari hati untuk berubah menjadi pribadi yang baik. Saya bertekad menjadi pembelajar merdeka. Saya ingin mendidik dan menyayangi siswa saya setulus hati. Saya akan menganggap mereka seperti anak kandung agar kasih sayang yang saya berikan dapat dirasakan oleh mereka dengan tulus. 

Kegiatan demi kegiatan yang saya lewati bersama PP dan rekan CGP membuat saya semakin semangat. Bersama PP Buk Sri Rejeki, saya melaksanakan kegiatan Pendampingan Individu. Pada kegiatan ini, PP memantau kami secara langsung kegiatan/praktik baik yang sudah saya lakukan di sekolah. Selain itu PP juga membantu saya menghadapi tantangan-tantangan dalam menjalankan tugas selaku CGP di sekolah. 
                 Pendampingan Individu
               Sumber: Dokumen Pribadi

Kegiatan yang tidak kalah serunya adalah Lokakarya. Kegiatan lokakarya dilakukan secara luring atau tatap muka dengan PP sebagai narasumber. Salah satu tujuan dari lokakarya adalah untuk membekali, mengarahkan, dan penguatan terhadap tugas CGP selanjutnya. Saya merasakan kegiatan lokakarya begitu semangat dan seru. Hal ini disebabkan karena semua CGP bertemu secara tatap muka dan  berkumpul dikelompoknya masing-masing. Biasanya kami hanya berjumpa di ruang kolaborasi secara daring. Canda dan tawa dari rekan CGP membuat suasana semakin hangat. Selalu ada kenangan yang menarik setelah melaksanakan lokakarya. Hampir disetiap lokakarya, kami memakai baju seragam baru. 
                          Lokakarya          
              Sumber: Dokumen Pribadi

Begitu banyak materi dan istilah baru yang saya pelajari di PPGP. Materi yang bisa membuat saya menjadi guru sebenarnya guru. Guru yang memprioritaskan murid dalam pembelajarannya. Dari kegiatan ini, saya tahu dan paham apa itu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial emosional. Dari kegiatan ini juga saya semakin paham bagaimana pembelajaran yang berpihak kepada murid. Selanjutnya dari kegiatan ini juga saya semakin paham bagaimana membantu murid dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi. Serta dari kegiatan ini juga saya semakin paham bagaimana menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang baik. 

Jujur saja terkadang semangat dalam mempelajari materi dan mengerjakan tugas seperti ombak dilaut, kadang naik kadang turun. Namun saya tidak mau berputus asa. Berkat motivasi dari fasilitator dan pengajar praktik serta Rekan CGP, membuat saya bisa dan sanggup bertahan sampai sekarang. Alhamdulillah sekarang sudah masuk modul 3 atau modul terakhir. Saya tidak mau puas dengan hasil tugas sebelumnya. Saya akan selalu berusaha belajar dan terus belajar agar waktu tidak terbuang dengan sia-sia. Tidak ada kata terlambat untuk belajar. Semoga saya dapat menyelesaikan program pendidikan guru penggerak ini dengan maksimal sampai dinyatakan lulus. Selain itu saya juga berharap dan berusaha agar nantinya bisa melakukan pengimbasan atau berbagi praktik baik kepada rekan guru dalam sebuah komunitas praktisi. Dengan begitu saya optimis bisa mewujudkan apa yang diinginkan oleh pemerintah yaitu terwujudnya Merdeka Belajar dan Profil Pelajar Pancasila.
                   Profil Pelajar Pancasila













Comments

Popular posts from this blog

Ini P5 ku, mana P5 mu?

Guru itu tak seburuk yang kau sangka, kawan!

Ciri-Ciri Guru Yang Baik Dan Disenangi Siswa Versi Pak Guru Ganteng (UPT SDN 14 Lunang)